Kamis, 26 Mei 2011

RUNTUHNYA CURUG SUJAN


RUNTUHNYA CURUG SUJAN

DESAKU GETASBLWONG


Udara yang sejuk, suara burung yang merdu, masyarakatnya yang ramah, pemuda dan pemudi yang giat beraktifitas dan giat beribadah serta adik-adik dan teman-teman yang tak henti-hentinya menimba ilmu dimadrasah dan di seklah.
Mungkin sepenggal cerita tadi dapat menggambarkan sebuah desa yang masih asri, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan orang tuaku, tempat aku hidup dan bahagia bersama teman-temanku. Desaku yang bernama Desa Getasblawong kecamatan pageruyung kabupaten Kendal Profinsi Jawa Tengah Negara Indonesia dan Termasuk Wilayah Bagian Bumi.

MASYARAKAT ALA PESANTREN
Disamping namanya yang keren dan fenomenal, Getasblawong mempunyai banyak kekhasan. Masyarakat getasblawong adalah masyarakat yang agamis kaerna kebanyakan masyarakatnya lulusan pondok pesantren dari berbagai daerah, walaupun tidak sedikit juga yang sekolah umum dan sarjana. Kehidupan ala pondok pesantren sangat kental terasa sehingga banyak kegiatan-kegiatan yang suasanannya seperti pondok pesantran.
Di Desa Getasblawong terdapat empat pondok pondok pesantren, terbagi di dua daerah, dua terletak di dukuh Getas Lor dan dua lagi terletak di dukuh Getas Kulon. Keempat pondok pesantren tersebut mempunyai kajian yang berbeda, kajian al qur’an, kajian kitab, dan kajian sunnah.

EKONOMI MASYARAKAT
Pertanian adalah sumber penghasilan di desa getasblawong. Dari zaman dahulu penggarapan pertaian dilakukan dengan cara tradisional, beberapa ide tentang pertanian selalu mental dan mengalami kegagalan. Sebagai contoh getasblawong pernah terkenal sebagai penghasil buah jeruk, namun hal itu tidak berlangsung lama karena ketika itu pohon jeruk terserang hama yang mematikan yang akhirnya semua pohon dimusnahkan dan kembali bercocok tanam dengan menanam padi dan jagung dengan hasih yang kurang baik.
Selang beberapa lama kemudian kurang lebih tahun 20 tahun, pada tahun 2000 masyarakat desa getasblawong mendapat inspirasi dari desa tetangga tepatnya desa jetis kalipakis untuk menanam jambu merah (jambu citayem) yang nama ngetrennya sekarang “jambu merah getas” dan alhamulillah pertanian mendapat hasil yang bagus sekitar 80 % masyarakat desa getasblawong menanam Jambu Merah Getas.
Manun sayang sekarang harga jambu sangat rendah karena harga pasar yang naik turun dan pada akhirnya masyarakat selalu menajdi yang dirugikan karena tidak ada yang tahu tentang jambu yang sebenarnya sangat dibutuhkan dimasyarakat. Mungkin kita perlu bertindak, tidak harus menunggu menjadi lurah hehe.

PARIWISATA CURUG SUJAN
Getasblawong sangat terkenal dengan panorama alam yang indah yatu “CURUG SUJAN” selalu ramai dukunjungi wisatawan untuk melihat air terjun yang tingginya kurang lebih 60 M. curug sujan msih alami belum terjamah tangan sakti manusiia
Setiap hari selalu ramai, namun lebih ramai kalau pas hari minggu. Banyak wisatawan yang dating dari berbagai daerah yang sengaja dating untuk melihat curug sujan. Masyarakat setempat tidak menyia-nyiakan hal tersebut, banyak masyarakat yang menjajakan dagangannya ditempat tersebut. Dagangan yang dijual pada umumnya minuman serta makanan-makanan ringan, orang-orang menikmati makanan sambil menikmati indahnya alam.
curug sujan memiliki kelebihan dari curug lain yaitu setiap menjelang sore hari terdapat bayangan pelangi melintang di permukaan air terjun, indah sekali seperti berada di surga. Hal itu yang menjadikan curug sujan tidak pernah sepi dari pengunjung.

RUNTUHNYA CURUG SUJAN
Keindahan dan kecantikan keriangan yang ada kini menjadi mimpi ketika dinding curug sujan runtuh. Tidak ada lagi penjual yang menjajakan dagannya, tidak ada lagi even yang diadakan pemuda disana, semua hilang bagaikan diterjang ombak. Banyak fersi tentang runtuhnya curug sujan satu sisi mengatakan curug sujan runtug karena alam yaitu hujan deras dan sedikit gempa fersi lain mengatkan curug suja memang sengaja diruntuhkan
Peristiwa runtuhnya dinding curug sujan terjadi ketika pagi menjelang siang, Tidak ada korban namun ada beberapa orang menyaksikan runtuhnya dinding, cuaca cerah ketka itu.

BERSAMBUNG......................